Milk Fever Penyakit Berbahaya Pada Sapi
Milk Fever
Milk fever merupakan penyakit metabolisme yang
banyak ditemukan pada sapi perah yang baru saja melahirkan dan berproduksi susu
tinggi yang disebabkan kondisi hypocalcemia
dimana kadar Ca di dalam darah rendah. Kalsium dalam darah akan berpindah ke
susu dan ketika permintaan kalsium lebih besar daripada pasokan dalam darah
dapat menyebabkan milk fever.
Gejala milk fever yaitu
:
·
Eksitasi
·
tremor otot
·
kejang kaki belakang
·
hyperesthesia
·
konvulsi pada kepala dan anggota gerak
Gejala klinis milk fever yaitu :
·
kaki lumpuh bagian belakang
·
kepala dan leher terkulai ke samping membentuk
kurva S
·
nafsu makan turun
·
suhu tubuh ternak abnormal
·
denyut jantung cepat dan lemah
·
peristaltik rumen turun
·
cuping mata dan hidung kering
·
kadar Ca dan P darah rendah, dll.
Faktor
– faktor predisposisi yang mempengaruhi terjadinya milk fever antara lain :
1. Tingkat
Produksi susu pada ternak sapi yang tinggi lebih rentan terserang penyakit milk fever, hal tersebut akan
menyebabkan metabolism kalsium meningkat dan meningkatkan kalsium ke susu, jika
terjadi kegagalan homeostatis kalsium maka dapat menyebabkan milk fever.
2. Semakin
bertambahnya umur pada sapi akan menurunkan tingkat metabolism tubuhnya. Kapasitas
penyerapan kalsium mengalami penurunan, cadangan kalsiumnya berkurang sehingga
sapi-sapi tua beresiko tinggi terhadap milk fever.
3. Asupan
pakan Ca yang berlebihan sebelum kelahiran. Asupan Ca tidak boleh berlebihan
selama periode kering kandang karena asupan Ca yang berlebihan dapat merangsang
C – thyroid untuk mensekresi kalsitonin. Kalsitonin akan aktif jika sapi
terlalu banyak mengkonsumsi Ca. Oleh karena itu, konsumsi Ca tinggi merupakan
penyebab utama terpengaruhnya metabolisme mineral oleh kalsitonin.
4. Komposisi
Ca san P dalam ransum pakan harus seimbang dengan perbandingan Ca:P yaitu 1:1
- Defisiensi
kelenjar parathyroid, akibatnya proses penyerapan Ca oleh tubuh terhambat
dan menyebabkan kadar Ca tubuh rendah.
- Disfungsi endokrin
sewaktu partus, terutama terkait dengan kadar estrogen yang tinggi dalam
plasma darah. Jika kadar estrogen terlalu tinggi akan menyebabkan turunnya
nafsu makan yang akan berakibat turun pulanya konsumsi terhadap Ca.
- Parathyroid sedang
inaktif sewaktu kering kandang sebagai akibat dari metabolisme Ca dan P
yang rendah.
Strategi umum untuk mencegah milk fever dapat dibagi menjadi tiga,
yang dirangkum di bawah ini:
1.
Strategi rendah kalsium (seringkali dengan
fosfor yang relatif tinggi)
Ternak sapi pada
periode kering kandang dilatih untuk diberi kalsium dalam jumlah yang rendah
sehingga saat beralih ke produksi susu, ternak mampu mengatasinya dan ternak
tidak terserang milk fever.
2.
Strategi DCAD
Strategi untuk
mencegah milk fever adalah dengan
memberi pakan anionik (terutama klorida dan sulfida) akan mengubah pH darah.
Namun strategi ini menyebabkan palatabilitas rendah dari beberapa garam
anionik. Dan jika strategi DCAD tidak dilakukan dengan benar, maka dapat
meningkatkan potensi milk fever.
3.
Drenching or pasting
Beberapa produk
komersial tersedia untuk meningkatkan kalsium darah. Hasil terbaik diperoleh
jika dosis pertama diberikan sesaat sebelum melahirkan (biasanya sekitar 8 jam
sebelumnya) dengan dosis kedua 24 jam kemudian. Metode ini digunakan pada
ternak yang menderita penyakit metabolisme tingkat tinggi.
0 Response to "Milk Fever Penyakit Berbahaya Pada Sapi"
Post a Comment